_20250523_101341_0000.png)
Mataram – Dua Finalis Duta Bahasa Provinsi NTB 2025, M. Rozi Fatwa Ilham (nomor urut 01) dan Baiq Putri Kayla Mustika (nomor urut 02), menginisiasi kegiatan pembinaan menulis puisi yang menyasar anak-anak disabilitas, khususnya siswa tunanetra. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini mencapai puncaknya pada Rabu (21/5/2025) di SLB A YPTN Mataram.
Fokus utama kegiatan ini adalah penguatan literasi melalui penciptaan karya sastra puisi. Para siswa diajak untuk menuangkan perasaan, pengalaman, dan imajinasi mereka ke dalam kata-kata. Semangat dan antusiasme tinggi terpancar dari para siswa, meskipun mereka memiliki keterbatasan penglihatan.
Dalam prosesnya, finalis Duta Bahasa NTB menerapkan metode pembelajaran yang inklusif dan adaptif. Pendekatan yang digunakan meliputi pembacaan puisi lisan, diskusi makna kata, hingga bimbingan penyusunan diksi dan rima. Setiap siswa didorong untuk menulis puisi secara mandiri dengan alat bantu seperti huruf Braille dan perekam suara.
“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkarya. Setiap anak berhak menyuarakan isi hati dan pikirannya melalui bahasa dan sastra,” ungkap salah satu finalis.
Pada sesi penutup, para siswa mempresentasikan puisi karya mereka di hadapan para guru dan finalis Duta Bahasa. Banyak karya yang ditampilkan begitu menyentuh dan sarat makna, merefleksikan kekayaan dunia batin mereka.
Salah seorang guru SLB A YPTN Mataram menyampaikan apresiasinya. “Kegiatan ini bukan hanya memberikan ruang ekspresi, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan rasa bangga bagi anak-anak kami,” tuturnya. Ia berharap kegiatan serupa dapat berlanjut di masa mendatang.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Duta Bahasa NTB dalam meningkatkan kesadaran berbahasa dan bersastra di tengah masyarakat, termasuk kelompok disabilitas. Hal ini sejalan dengan misi untuk mewujudkan ruang literasi yang inklusif dan berkeadilan bagi semua.
