_20250523_102505_0000.png)
Mataram - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram secara resmi memulai Festival Budaya Sasambo. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya tiga suku utama di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo (Sasambo). Festival dibuka dengan seminar kebudayaan pada Kamis (22/5/2025) dan akan dilanjutkan dengan rangkaian acara lainnya pada akhir Mei.
Presiden Mahasiswa (Presma) BEM UNW Mataram, M. Rizwandi, menyatakan bahwa Festival Budaya Sasambo merupakan wujud nyata soliditas antarsuku di NTB. "Berbeda-beda tapi tetap satu," ujarnya dalam pembukaan seminar, Kamis (22/5/2025).
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wakil Rektor III UNW Mataram, para Dekan, sejumlah narasumber, serta perwakilan BEM se-Kota Mataram.
Festival Budaya Sasambo ini akan berlangsung dalam tiga agenda utama di hari yang berbeda. Seminar kebudayaan telah dilaksanakan pada hari pertama, Kamis (22/5/2025). Selanjutnya, akan digelar Bazar UMKM pada Jumat (30/5/2025), dan ditutup dengan parade baju adat pada Sabtu (31/5/2025).
Rizwandi berharap festival ini dapat menjadi tradisi tahunan bagi kepengurusan BEM selanjutnya. "Harapan saya, semoga kegiatan festival budaya ini menjadi tradisi atau program tahunan bagi BEM yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan. Semoga pula, antarsuku semakin solid dan saling menghormati," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNW Mataram, Dr. H. L. Sirajul Hadi, M.Pd., mengapresiasi inisiatif BEM UNW. Ia menyoroti fenomena mahasiswa di era sekarang yang terkadang melupakan identitas sukunya sendiri. "Namun, BEM UNW hadir di tengah polemik yang ada, terkhusus di NTB," ujarnya.
Dr. Sirajul Hadi juga memberikan semangat kepada generasi muda untuk terus melestarikan budayanya. "Tetap semangat buat generasi muda untuk melestarikan kebudayaan. Jangan sampai lupa identitas dan warisan leluhur kita," tandasnya.
